Selasa, 15 Desember 2009
Ardiansyah awalnya tidak diunggulkan, adalah cemerlang menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia setelah tim gulat di final SEA Games 2009 menaklukkan K. Kongrichai dari Thailand di final di National University Gymnasium Booyong Vientiane, Selasa.
Pegulat yang muncul di kelas 50kg gaya Romawi, dan untuk pertama kali muncul di event SEA Games, membuat lawan tidak lebih kuat dan menang dengan skor telak 4-2.
Indonesia telah membuat benteng dari kecemasan ketika detik-detik terakhir, jam tersebut tidak berfungsi sehingga pejabat harus berteriak untuk mengingatkan Ardiansyah komite karena takut dirugikan.
Tetapi orang yang lahir 12 Januari 1983 tersebut berhasil mengunci skor lawan untuk memenangi pertandingan, dan memenangkan medali emas pertama dari cabang gulat.
"Saya dari awal sudah bertekad untuk meraih medali emas dan pada saat yang sama membuktikan bahwa kita lebih unggul dari Thailand," kata Ardiansyah.
Sementara itu, pelatih Ardiansyah Buyamin bersikeras bahwa benar-benar istimewa karena termasuk pegulat pada usia dini memiliki semacam kelainan di dalam hatinya.
"Tapi di balik kelemahan-kelemahan ini, sudah disimpan dan semangat pantang menyerah buah kemenangan," kata Buyamin.
Kontingen gulat Indonesia yang mengirim 13 pegulat, dua di antaranya pegulat putri, ditargetkan untuk mencapai paling tidak dua emas.
Medali perunggu untuk kelas pegulat Laos Thammavongsa memenangkan hosts.
Selain satu emas, gulat Indonesia juga menyumbangkan satu perak dan tiga perunggu.
Satu perak yang dimenangkan oleh Muhammad Alainsyah yang berkompetisi di kelas 60kg gaya Grego roman, dan tiga perunggu oleh Arbainsyah (55kg Grego Romawi), Ngadbi (66kg) dan Suandiwiranata (84kg).
Dari tujuh medali emas total dilombakan, Vietnam dan Laos host mendominasi dengan masing-masing memenangkan dua medali emas, sementara Indonesia, Thailand dan Filipina mendapatkan satu.