• TANAH lOT

    Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali..

  • CANDI PRAMBANAN

    Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.

  • TITLE

    TEXT

Emas Pertama Renang

Selasa, 15 Desember 2009

Sampai hari ketiga kompetisi renang di cabang SEA Games XXV Laos 2009, Indonesia mengumpulkan satu emas, dua perak dan satu perunggu.

Perenang Glenn Victor Sutanto mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia di cabang renang setelah dia memenangkan 100 meter di punggungnya dengan putra 56,42 detik dicatat pada hari Sabtu, kolam renang Kompleks Olahraga Nasional, Vientiane.

Hasil rekaman dan Glenn menyingkirkan dua pesaing dari Singapura Rainer Ng yang menang perak dengan 56,73 detik, dan diikuti oleh Zach Ong perunggu dengan 56,89 detik.

Di samping satu emas pada hari Sabtu, Indonesia juga memenangkan medali perak oleh Donny B Utomo nomor kupu-kupu 100m putra dengan catatan 55,53 detik untuk mengalahkan perenang Malaysia Daniel Bego yang mencatat 53,82 detik, dan perunggu diambil perenang Hong Phuoc Vietnam Quy dengan 55,65 detik.

Indonesia memperoleh medali perunggu dari nomor 4x100m gaya bebas dengan catatan 03:25:34 anak, di mana Singapura memenangkan medali emas dengan perak dengan 03:23:22 dan 03:24:35 Filipina.

Sementara itu, sehari sebelumnya, Jumat, Indra Gunawan memenangkan medali perak dari nomor gaya dada 100m putra.

"Glenn dan Indra adalah target kami meraih emas, tapi sayangnya kemarin (Jumat) Indra gagal mendapatkan emas, tapi hasil ini cukup baik dengan material yang kami miliki saat ini,` kata manajer tim renang Tony P Sastramihardja.

Ketika ditanya apakah ada kesempatan lain untuk mendapatkan target medali emas dari cabang renang dua emas dapat dipenuhi, kata Toni, masih ada kesempatan.

"Terutama dalam gaya bebas 4x100m putra kami masih mungkin untuk mendapatkan emas, dan dapat 50m freestyle juga kesempatan,` tambahnya. (*)

selanjutnya......

Perak untuk Indonesia di Hari Pertama Wushu

Pada hari pertama pertandingan wushu Asian Games XXV di Laos, dua atlet Indonesia Aldi Lukman / Johannes Bie menawarkan medali perak dari nomor dulian putra, Minggu.

Dalam pertandingan yang berlangsung di ITECC Laos, Vientiane, ia memenangkan medali emas perunggu disabet tim tuan rumah Laos dan Brunei dan Malaysia.

"Hasil ini sudah cukup membuka satu medali perak, tetapi kami akan berusaha untuk melengkapi target dua medali emas," kata Eisen manajer tim wushu setelah pertandingan Gauw.

Menurut dia, medali emas wushu Indonesia berharap untuk lulus yang akan jatuh Lindswell jumlah Taijiquans / Taijijian dan Susyana Tjhan Changquans / Sanshou.

"Lindswell dan Susyana saya berharap menawarkan emas bagi Indonesia," tambahnya.

Setelah pertandinngan Aldi Lukman mengakui kurang puas atas hasil perak ini.

"Kita harus emas, tapi ya itu diukur dalam jumlah host ini akan mengambil keuntungan," kata atlet yang juga memenangkan medali perak dalam acara Seni Bela Diri thailand terakhir bulan April.

selanjutnya......

Suryo benar-benar menjadi bintang

teriak pelari Suryo Agung Wibowo keras ketika memecahkan rekor nomor paling bergengsi, yang dikelola putra 100m, dan pada saat yang sama untuk lebih memantapkan posisinya sebagai tercepat di Asia Tenggara manusia.

Suryo benar-benar menjadi bintang di trek atletik Stadion, dan Minggu pada waktu yang sama menjadi ironi karena stadion sebenarnya merupakan sebuah kuburan tim sepak bola Indonesia dihilangkan setelah mengalahkan Myanmar 1-3.

Pelari sukses lahir 8 November 1983 ini lebih lengkap karena dia memecahkan rekor ia menahan sendiri dengan catatan tajam, yaitu 10,17 detik, jauh lebih baik dari catatan sebelumnya 10,25 detik yang diciptakan dua tahun lalu di SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima .

Ketika raja Suryo terus kekuatan di jalan pendek untuk memenangkan nomor 200 meter.

"Itu luar biasa. Saya sebelumnya hanya menargetkan untuk dijalankan dalam 10,20 detik, ternyata jauh lebih baik dengan waktu 10,17 detik. Ini sungguh luar biasa," kata Suryo dengan nafas masih terengah-engah dan bermandi keringat.

Suryo Fadli lalu memeluk pasangan yang juga memenangkan medali perunggu dengan catatan 10,61 detik. Meraih medali perunggu pelari cepat thailand W. sonde dengan catatan 10,30 detik.

Kedua pelari cepat yang kemudian memeluk hari, ditutupi oleh bendera Merah Putih. Fadli yang tidak ditargetkan untuk meraih medali, tidak dapat berbicara karena emosi.

"Ini teman saya memenangkan medali perunggu," kata Suryo sambil merangkul pasangannya, mengetahui bahwa lebih kamera dan pertanyaan wartawan yang diajukan padanya.

Suryo diterima sebagai seorang PNS di Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga itu, berkali-kali mengucapkan puji syukur kepada Yang Mahakuasa, dan terima kasih kepada keluarganya, terutama kedua anaknya.

"Bonus yang akan kemudian saya menerima jelas akan saya simpan untuk masa depan anak-anak saya," kata Suryo sekitar Rp 200 juta dalam bonus yang telah dijanjikan pemerintah.

Ketika ditanya tentang peluang untuk mengulang keberhasilan dengan medali emas di nomor 200m, Suryo mengaku tidak bisa berspekulasi.

"Kita akan lihat, saya tidak dapat memprediksi hal itu," kata Suryo yang tampaknya kewalahan menerima ucapan selamat. (*)

selanjutnya......

Angkat Besi Penyumbang Medali Terbanyak

Memasuki hari keenam SEA Games XXV Laos, Senin, weightlifting cabang ke gudang untuk yang paling medali kontingen Indonesia dengan lima medali emas, satu perak dan satu perunggu.

Yang dihasilkan medali emas cabang angkat besi yang dipetik oleh Jadi Setiadi di kelas 56 kg, Eko Yuli Irawan (62 kg), Triyatno (69 kg) pada pria. Putri disumbangkan oleh Lisa Rumbewas (58 kg), Okta Dwi Pramita (63 kg).

Tambahan medali perak untuk Indonesia disumbangkan oleh Sinta Darmariani di kelas perjuangan dan 69 kg meraih medali perunggu oleh Noviyanti yang juga muncul di kelas yang sama.

"Sebenarnya, Sinta spesialis tampil di kelas 75-kg. Namun, karena strategi telah menyelenggarakan 75 kelas dipertandingkan Laos tidak, maka akhirnya tim angkat besi Indonesia turun dua Lifter dan Sinta dan Noviyanti di kelas 69 kg," kata Sekretaris PB PABBSI, Alamsyah wijaya di Jakarta, Senin.

Strategi yang diterapkan adalah tuan rumah Laos, menurut Alamsyah sangat merugikan kamp Indonesia. Karena kelas 75 kg harus dipertandingkan. Tapi sepertinya host Laos, kebanyakan diimpor dari Thailand wasitnya sudah tahu kekuatan tim weightlifting Indonesia.

Di sanalah semua kelas yang biasanya dipertandingkan dalam event internasional terdapat kurang dari seorang atlet yang menjadi benih nasional.

Tetapi Alamsyah tidak kecewa karena tim angkat besi nasional mampu mengulangi keberhasilan melayani lima medali emas untuk Merah Putih, walaupun con / IOC memberikan target empat medali emas.

Laos menganut strategi, ia berkata pelajaran untuk semua olahraga di negeri ini untuk memperjuangkan nomor apa yang layak ditampilkan dalam SEA Games XXVI di Jakarta pada tahun 2011.

Untuk angkat besi jelas akan membandingkan semua angka berjumlah 16, delapan masing-masing pada pria dan delapan lagi di putri. (*)

selanjutnya......

Bali Pulau Terbaik Dunia 2009

Majalah pariwisata internasional Travel & Leisure . pulau Bali sebagai yang terbaik di dunia pada tahun 2009, mengalahkan pulau-pulau yang terkenal termasuk Kepulauan Galapagos.

Menurut Ketua Bali Tourism Board (BTB) di Renon Ngurah Wijaya mengatakan pada hari Rabu, penghargaan tersebut merupakan titik balik bagi pelaksanaan perjalanan wisata Bali di tengah peringatan atau larangan kunjungan oleh Amerika dan Australia pasca-serangan bom di JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta pada Juli lalu 17.

"Perjalanan dan Kenyamanan bernama pulau terbaik Bali sebagai dunia setelah menyisihkan pulau-pulau lain di dunia termasuk Kepulauan Galapagos," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa tahun lalu hilang ke Galapagos Bali, tapi tahun ini bisa melebihi Pulau Bali adalah dengan mengumpulkan poin untuk mencapai 87,41, sementara Kepulauan Galapagos hanya mengumpulkan 86,80 poin.

Dia lebih jauh mengungkapkan, larangan kunjungan asing yang sudah ada sejak lama, tapi baginya itu tidak menghambat Bali penghargaan internasional.

"Ini patut kita syukuri dan penghargaan, serta mempromosikan Bali sebagai daerah wisata yang masih layak di mata dunia," katanya.

Dia juga mengatakan, sampai sekarang belum ada pembatalan kujungan wisatawan terkait dengan ledakan bom Bali di Jakarta. "Saya belum menerima laporan tentang pembatalan kunjungan," katanya optimis.

Begitu pula dengan wisatawan yang sedang berlibur di Pulau Dewata, ia mengakui tidak ada eksodus massa seperti yang disampaikan beberapa kalangan.

"Sampai sekarang, wisatawan asing masih memilih untuk menghabiskan liburan di Bali, tidak ada eksodus dari Jakarta ledakan bom," jelasnya.

Tingkat wisatawan asing untuk mengunjungi Bali dikatakan masih stabil, dan rata-rata 6000 orang per hari. "Saya meminta pihak berwenang untuk memperbaiki sistem keamanan seperti kondisi saat ini selamat," tambahnya.

selanjutnya......

Ganda Putra Sumbang Emas Pertama Pencak Silat

Pasangan Hamdani / M. Yusuf membuka jalan bagi rekan-rekannya untuk memenangkan medali emas pertama dari cabang seni bela diri kategori ganda pada 2009 SEA Games di Vientiane, Laos Lao ITECC Hall 3, Senin.

M. Yusuf Hamdani mencatat nilai tertinggi dalam cabang yang menjadi andalan di Indonesia, yang 577 dan cukup jauh ke depan dari pasangan Vietnam Nguyen Thanh Tung / Nghia Tran Duc (569), diikuti oleh Malaysia's Mohamad Hafiz pasangan / Muhammad Helmi yang memenangkan medali perunggu dengan sebuah skor 563.

"Kami berharap keberhasilan ini akan membuka jalan bagi rekan-Hamdani / M. Yusuf untuk berhasil seperti yang semula ditargetkan," kata manajer tim silat Bambang Rus Effendi mengomentari bahwa kesuksesan awal.

Menurut Bambang, dia cukup optimis bahwa jika cabang seni bela diri yang diharapkan sebagai salah satu andalan, setidaknya mempertahankan gelar juara umum dengan mengambil lima medali emas dari total 19 nomor dipertandingkan. "Kita berada di jalur kanan dan aku tidak mengira ada sasaran tidak terjawab," kata penggemar mobil antik.

Tidak seperti cabang lain, cabang koordinasi komite untuk seni bela diri tampak kacau karena perubahan jadwal.

Menurut jadwal seperti yang ada di situs komite, cabang terakhir seni bela diri, baik bersaing dan bersaing seluruhnya diselenggarakan pada tanggal 16 Desember.

"Aku bingung juga ya dengan keputusan komite untuk mengubah jadwal di akan. 'S Doubles final harus diadakan pukul 17.00 am, tetapi penyelenggara memutuskan untuk mempromosikan pukul 16:00," katanya.

Jadwal yang ada di Bambang juga berbeda dari yang dirilis oleh panitia melalui situs resmi mereka final harus ditahan pada 16 Desember karena 16 Desember adalah untuk beristirahat.

selanjutnya......

Delia Von Rueti, Desainer Perhiasan Indonesia Kelas Dunia

Delia Von Rueti, seorang desainer perhiasan yang memenangkan Indonesia prestasi ini. Mulai dari hanya hobi masa kanak-kanak, kini harga perhiasan yang dirancang oleh Delia bisa mencapai angka yang mengejutkan.

Sejak masa kanak-kanak, Delia menyukai merancang perhiasan yang akan membeli. Setiap Lebaran atau tahun baru, biasanya orangtua Delia Delia memberikan uang untuk membeli perhiasan seperti anting. Delia berlari kecil untuk tidak menghabiskan uang memberikan tuanya mala, Delia desain perhiasan pertama (atau pakaian) yang diinginkannya, untuk kemudian ia diserahkan ke toko perhiasan (atau kutukan menjahit) dan membuat sesuai desain Delia kecil.

Delia Selama berusaha meraih gelar MBA di San Diego University, Delia sangat ingin mencari penghasilan mereka sendiri. Dia mulai dengan memproduksi sarung tangan karet (lateks sarung tangan) desain sendiri. Setelah lulus, wanita berkulit cokelat sebenarnya karier di industri keuangan. Delia's bekerja dalam industri ini 1993-2000.

Pada tahun 2000, Delia dan keluarganya pindah ke Bali, dengan alasan untuk mengambil waktu untuk anak-anak mereka. Pada waktu itu, Delia suami membuat perusahaan sendiri; keuangan perusahaan-perusahaan yang mengelola dana ratusan juta dolar. Ini adalah tempat Delia memiliki banyak waktu untuk melanjutkan hobi merancang perhiasan.

Untuk memperkenalkan karya-karyanya, Delia menggunakan media pameran. Karyanya cepat mencapai pameran kelas dunia di Paris dan Swiss. Delia koleksi perhiasan yang dianggap unik dan asli selalu dijual keluar pada pameran ini.

Delia keunggulan dalam desain perhiasan diakui oleh Pinky Sudarman, VP Eksekutif Square Indonesia. "Design of Mrs Delia sangat segar. Selain itu, sangat berani dalam inovasi penggunaan bahan dan mencampur dan mencocokkan antara batu-batu dan logam warna diri mereka sendiri. Bagi kami, ini adalah pendekatan yang sangat berani". Kata eksekutif yang bertanggung jawab atas pengembangan bisnis ini.

selanjutnya......

Singgih S Kartono; Radio Kayu

Anda akan sering mendengar radio dicap sebagai Sony, Aiwa, Philips, dan merek lansiran elektronik lainnya di luar negeri. Tapi, pernahkah Anda tahu bermerek Magno radio?

Sebagai sebuah radio merek, Magno terkenal di Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat. Tidak cukup terkenal? Tapi apakah anda tahu kalau radio Magno lansiran merek produk domestik?

Singgih S Kartono, pembuat radio kayu dan kerajinan di Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah. Singgih adalah sosok yang mewakili berkembangnya kesadaran bahwa batas-batas negara dan daya tarik kota besar semakin tidak relevan sebagai penentu perkembangan industri kerajinan. Internet memungkinkan Singgih memasuki pasar dunia.

Mengenai awal desain radio kayu Singgih, adalah ketika ia akhirnya membuat pekerjaan ketika ia menghadiri seni ITB. Singgih awalnya hanya membuat pesanan atau paket, sedangkan untuk peralatan elektronik di dalamnya, Singgih mengambil peralatan Panasonic ia membeli di toko-toko, dengan alasan untuk memenuhi persyaratan lingkungan ketat untuk pasar ekspor. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Pak Rachmat Gobel (Ketua Panasonic Indonesia) pada pameran produksi ekspor. Sejak itu Singgih tidak membeli radio di toko, lalu dipreteli, sekarang Singgih membeli langsung dari peralatan elektronik Panasonic. Dari sana Singgih mulai merancang dan memasarkan serius Magno.

Singgih tidak pernah mendapatkan pesanan 10.000 unit radio kayu senilai Rp 4,9 miliar dari mitra di AS. Sayangnya, kapasitas produksi "pabrik" Singgih; Tool Works, belum memadai. Meskipun demikian Singgih mengaku bahagia, karena itu berarti konsep radio kayu Singgih diterima dan mendapatkan kepercayaan internasional.

Merek radio kayu Magno juga telah memenangkan beberapa penghargaan, seperti kompetisi desain di Seattle, Amerika Serikat, pada tahun 1997, yang kemudian membuat desainer Jepang tertarik dan mempopulerkan produk-produk ini sejak tahun 2004. Juga pemenang tahun 2008 Good Design Award di Jepang untuk kategori Innovation / Pelopor & Experimental Design. Magno juga dinominasikan untuk Grand Award untuk Design for Asia Award yang diselenggarakan di Hong Kong. Sampai saat ini, Magno memenangkan Brit Asuransi Design Award 2009, kategori produk tanggal 19 Maret 2009.

Untuk harga per unit, dengan harga Rp 49-56 Magno diual di AS, di Jepang dijual 17.500 yen dan euro di Jerman, 160-240. Magno domestik harga Rp 1,1 juta hingga Rp 1,3 juta per unit. Agak mahal, karena menurut Singgih, Magno adalah koleksi barang-barang pribadi, bukan komoditas.

selanjutnya......

Perenang Veteran Donny B Utomo Sumbang Perak

Perenang Donny B Utomo mungkin tidak akan mampu bersaing dengan perenang Malaysia setelah kalah di final nomor 200m kupu-kupu putra dan medali perak di kolam renang Kompleks Olahraga Nasional, XXV SEA Games Laos pada hari Senin.

Donny catatan waktu dua menit 00,90 detik, masih kurang dari perenang Malaysia Daniel Bego 02:00,61 dicatat bahwa medali emas. Perenang memenangkan perunggu, sementara Thailand Vietnam Nguyen Vo dengan 02:02,86 detik.

Pada hari Senin, cabang renang juga mempersembahkan medali emas nomor tim 4x100m dengan mengubah gaya anak.

Hingga Senin, cabang renang telah mengumpulkan dua medali emas, tiga perak dan dua perunggu.

"Ini hari yang menyenangkan, setidaknya kita telah mampu menyembuhkan kekecewaan SEA Games terakhir tanpa sebuah medali emas dari lagu kolam renang," kata Tony manajer tim cabang renang Sastramihardja, Senin.

"Setelah memenangkan dua medali emas, tiga perak dan dua perunggu di SEA Games Laos, setidaknya target kami bertemu, dan ke depan kita harus lebih siap untuk mengembalikan Indonesia seperti kolam renang untuk terakhir kalinya," tambah Toni.

Menurut Toni, yang lulus tim renang ke SEA Games adalah tim muda, dengan atlet muda tapi berbakat.

"Kami hidup lebih kuku mereka, karena saya melihat apa yang kita miliki sekarang adalah bibit perenang yang kuat," katanya. (*)

selanjutnya......

Ardiansyah Persembahkan Emas Pertama Gulat

Ardiansyah awalnya tidak diunggulkan, adalah cemerlang menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia setelah tim gulat di final SEA Games 2009 menaklukkan K. Kongrichai dari Thailand di final di National University Gymnasium Booyong Vientiane, Selasa.

Pegulat yang muncul di kelas 50kg gaya Romawi, dan untuk pertama kali muncul di event SEA Games, membuat lawan tidak lebih kuat dan menang dengan skor telak 4-2.

Indonesia telah membuat benteng dari kecemasan ketika detik-detik terakhir, jam tersebut tidak berfungsi sehingga pejabat harus berteriak untuk mengingatkan Ardiansyah komite karena takut dirugikan.

Tetapi orang yang lahir 12 Januari 1983 tersebut berhasil mengunci skor lawan untuk memenangi pertandingan, dan memenangkan medali emas pertama dari cabang gulat.

"Saya dari awal sudah bertekad untuk meraih medali emas dan pada saat yang sama membuktikan bahwa kita lebih unggul dari Thailand," kata Ardiansyah.

Sementara itu, pelatih Ardiansyah Buyamin bersikeras bahwa benar-benar istimewa karena termasuk pegulat pada usia dini memiliki semacam kelainan di dalam hatinya.

"Tapi di balik kelemahan-kelemahan ini, sudah disimpan dan semangat pantang menyerah buah kemenangan," kata Buyamin.

Kontingen gulat Indonesia yang mengirim 13 pegulat, dua di antaranya pegulat putri, ditargetkan untuk mencapai paling tidak dua emas.

Medali perunggu untuk kelas pegulat Laos Thammavongsa memenangkan hosts.

Selain satu emas, gulat Indonesia juga menyumbangkan satu perak dan tiga perunggu.

Satu perak yang dimenangkan oleh Muhammad Alainsyah yang berkompetisi di kelas 60kg gaya Grego roman, dan tiga perunggu oleh Arbainsyah (55kg Grego Romawi), Ngadbi (66kg) dan Suandiwiranata (84kg).

Dari tujuh medali emas total dilombakan, Vietnam dan Laos host mendominasi dengan masing-masing memenangkan dua medali emas, sementara Indonesia, Thailand dan Filipina mendapatkan satu.

selanjutnya......

Tim Putra Indonesia Pecahkan Rekor SEA Games

Vientiane, Laos -perenang putra Indonesia untuk mengukir prestasi terbaik di SEA Games XXV Laos, Senin, dengan memecahkan rekor Asian Games setelah tim Indonesia memenangkan 4x100 meter perubahan gaya di kolam renang di Kompleks Olahraga Nasional Vientane, Laos .

Tim putra Indonesia Anak Guntur anggota yang jatuh di punggungnya, Indra Gunawan (dada), Glenn Victor Susanto (kupu-kupu) dan Fauzi Triady Sidiq (gratis) di total catatan waktu tiga menit 41; 72 detik dan juga memecahkan rekor lama malaysia membuat tim pada 13 Agustus 1997 dengan catatan 03:45,61.

Sementara itu, tim Singapura mendapatkan medali perak dengan melanggar 03:44:15 juga catatan lama, dan tim Filipina meraih perunggu dengan 03:46:32.

"Ini hari yang menyenangkan, setidaknya kita telah mampu menyembuhkan kekecewaan SEA Games terakhir tanpa sebuah medali emas dari lagu kolam renang," kata Tony manajer tim cabang renang Sastramihardja, Senin.

"Setelah memenangkan dua medali emas, tiga perak dan dua perunggu di SEA Games Laos, setidaknya target kami bertemu, dan ke depan kita harus lebih siap untuk mengembalikan Indonesia seperti kolam renang untuk terakhir kalinya," tambah Toni.

Menurut Toni, yang lulus tim renang ke SEA Games adalah tim muda, dengan atlet muda tapi berbakat.

"Kami hidup lebih kuku mereka, karena saya melihat apa yang kita miliki sekarang adalah bibit perenang yang kuat," katanya. (*)

selanjutnya......

Medali Emas dan Perak untuk Empat Pelajar Indonesia

Dede Chyntia, Evelyn Wibowo, Reza Dwi Aji, dan Lutfi Rais, berhasil aroma bangsa melalui arena internasional Dunia Berkelanjutan Energi, Engineering, and Environment Project Olympiad di Houston, Texas, USA.

Dede Chintya dan Evelyn Wibowo memenangkan medali emas setelah menyisihkan 60 negara yang berpartisipasi dalam 40 peserta berasal dari negara Amerika Serikat. Dede dan Evelyn mempresentasikan penelitian tentang penggunaan terbang debu pembakaran batu bara untuk mengurangi keasaman dalam air hujan dan mengurangi polusi udara. Dede dan Evelyn Oenelitian dinilai layak medali emas.

Sementara itu, dua pelajar Indonesia, Reza Dwi Aji dan Luthfi Rais, media menang perak untuk penelitian mereka di bidang energi. Merak tema penelitian adalah untuk memaksimalkan energi matahari untuk digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Selain mendapat medali, para pemenang juga menerima beasiswa senilai US $ 32 ribu dari Universitas-nya.

selanjutnya......

Putra Indonesia Temukan Senyawa 1,3 Oxaphospholes

Prof Dr Ciptadipeneliti yang juga dosen senior di Universitas Palangkaraya (Unpar), Kalimantan Tengah (Kalimantan Tengah), berhasil menemukan senyawa kimia baru yang 1.3-oxaphospholes.

Kepala Lembaga Penelitian Unpar menegaskan ia telah menemukan senyawa baru 1,3-oxaphospholes, membuat jelas, 1.3-oxaphospholes senyawa yang ditemukan itu, diindikasikan sebagai senyawa yang bermanfaat untuk antibiotik dan pestisida. Kompleks itu terbuat dari unsur fosfor.

"Ketika aku sedang belajar di Perancis, saya menemukan 40 senyawa dan derivatif oxaphospholes-derivasi (turunan)," katanya.

40 ini baru 30 dari senyawa yang dikirim ke Bavaria Jerman, sebuah lembaga farmasi di jerman. Sementara 10 lainnya senyawa baru tersebut dikembangkan oleh mahasiswa program doktor (S3) di ENSCM Montapellier II Perancis.

Penemuan senyawa baru itu diharapkan dapat dipatenkan, bersama-sama dengan Prof Dr Cristau, seorang profesor asal Prancis sebagai dosen pembimbing saat melakukan penelitian di universitas laboraorium.

Berdasarkan informasi profesor biokimia / kimia organik Unpar seperti itu, penemuan ini sangat bangga dengan Indonesia, karena Indonesia adalah jarang ditemukan siswa menemukan senyawa baru di kampus.

Oleh karena itu, ketika penemuan itu diumumkan, Duta Besar Indonesia untuk Prancis dan dihadiri mengucapkan selamat atas penemuan.

Pengembangan penelitian ini masih dilaksanakan bekerjasama dengan laboratorium kimia organik ENSCM Universite Montpellier II, Perancis.

Penemuan senyawa baru disajikan dalam seminar ini adalah bagian dari berbagai negara di Eropa dan Asia seperti Perancis, Inggris, Jerman, dan Jepang.

"Beberapa juga telah diterbitkan dalam jurnal internasional, seperti Acta Crystallographica, Eropa Jounal of Organic Chemistry, Journal of organologam Kimia, Fosfor Sulfur dan Silicon," katanya.

Ia menemukan senyawa bahwa ketika ia mengambil gelar doktor (S3) di Universite ENSCM kimia biomolekul Montapellier II, Perancis.

selanjutnya......

Lifter Indonesia

Eko Yuli Irawan, Lifter Indonesia akhirnya berhasil menorehkan prestasinya di Kejuaraan Angkat Besi Internasional. Prestasi yang membanggakan Indonesia ini diselenggarakan di Goyang, Korea Selatan dan berhasil menggaet emas untuk kelas 62 kilogram. Atlet lainnya, Triyatno berhasil menoreh prestasi peringkat 3 di kelas 69 Kilogram.

selanjutnya......

Ahli radar

Minggu, 13 Desember 2009



Liem Tiang Gwan, putera Indonesia kelahiran Semarang, 20 Juni 1930, ini seorang ahli Radar (radio detection and ranging)yang mendunia. Radar rancangannya banyak digunakan untuk memantau dan memandu naik-turunnya pesawat di berbagai belahan dunia. Bahkan militer di banyak negara Eropa menggunakan jasanya untuk merancang radar pertahanan yang pas bagi negaranya.

Liem Tiang-Gwan, sudah puluhan tahun bergelut dan malang melintang dalam dunia antena, radar, dan kontrol lalu lintas udara. Namanya sudah mendunia dalam bidang radar, antena, dan berbagai seluk-beluk sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak, dan membuat peta benda-benda, seperti pesawat, kendaraan bermotor, dan informasi cuaca.


”Sekolah saya dulu berpindah-pindah. Saya pernah di Jakarta, lalu di Taman Siswa Yogyakarta, kemudian menyelesaikan HBS (Hoogere Burgerschool) di Semarang tahun 1949. Setelah itu, saya masuk Institut Teknologi Bandung dan meraih sarjana muda tahun 1955. Saya melanjutkan studi di Technische Universiteit (TU) Delft, lulus tahun 1958,” ujar pria yang kini bermukim di kota Ulm, negara bagian Bavaria, Jerman.


”Lalu saya ke Stuttgart dan bekerja sebagai Communication Engineer di Standard Elektrik Lorenz, yang sekarang dikenal dengan nama Alcatel,” kata Liem.


Meskipun sudah bekerja dan mendapatkan posisi yang lumayan, Liem muda masih berkeinginan untuk kembali ke Tanah Air. Ia masih ingin mengabdikan diri di Tanah Air. Maka, tahun 1963 ia memutuskan keluar dari tempatnya bekerja di Stuttgart dan kembali ke Indonesia. ”Apa pun yang terjadi, saya harus pulang,” ujarnya mengenang.


Hidup berubah
Niat untuk kembali ke Tanah Air sudah bulat. Barang-barang pun dikemas. Seluruh dana yang ada juga dia bawa serta. Liem muda menuju pelabuhan laut untuk ”mengejar” kapal yang akan menuju Asia dan mengantarnya kembali ke Tanah Air. Kapal, itulah sarana transportasi yang paling memungkinkan karena pesawat masih amat terbatas dan elitis.


Namun, menjelang keberangkatan, Liem mendapat kabar bahwa Indonesia sedang membuka konfrontasi dengan Malaysia. Karena itu, kapal yang akan ditumpangi tidak berani merapat di Tanjungpriok, Jakarta. Kapal hanya akan berlabuh di Thailand dan Filipina. Maka, bila Liem masih mau kembali ke Indonesia, ia harus turun di salah satu pelabuhan itu.


”Saat itu saya benar-benar bingung. Bagaimana ini? Ingin pulang, tetapi tidak bisa sampai rumah, malah terdampar di negeri orang. Saya memutuskan untuk membatalkan kepulangan. Seluruh koper dan barang bawaan diturunkan lagi, padahal saat itu uang sudah habis. Tetapi dari sinilah, seolah seluruh hidup saya berubah. Saya kembali lagi bekerja di Stuttgart sebagai Radar System Engineer di AEG-Telefunken. Perusahaan ini sekarang menjadi European Aeronautic Defence and Space (EADS),” katanya.


Sejak itu, karier Liem di bidang gelombang elektromagnetik dan dunia radar semakin berkibar. Setelah bekerja di EADS, ia diminta menjadi Kepala Laboratorium Radarsystem-theory tahun 1969-1978, disusul kemudian Kepala Seksi (bagian dari laboratorium), khusus menangani Systemtheory and Design, untuk sistem radar, pertahanan udara, dan Sistem C3 (Command Control Communication). Sebelum pensiun pada tahun 1995, Liem masih menjabat sebagai Kepala Departemen Radar Diversifications and Sensor Concepts.


”Meski sudah pensiun, hingga tahun 2003 saya masih diminta menjadi consulting engineer EADS,” tambahnya.


Paten
Perannya yang amat besar dalam bidang radar, sensor, dan gelombang elektromagnetik membawa Liem untuk mematenkan sejumlah temuannya. Puluhan temuannya diakui berstandar internasional, kini sudah dipatenkan.


”Yang membuat saya tergetar, ketika menyiapkan Fire Control and Battlefield Radars, Naval Fire Control Radar dan sebagainya. Ini kan untuk perang dan perang selalu membawa kematian. Juga saat saya merancang MSAM Systems: Hawk Successor; Airborne High Vision Radar dan sebagainya,” kata Oom Liem.


Dia menambahkan, ”Saya sendiri sudah tidak ingat lagi berapa rancangan radar, antena, dan rancangan sinyal radar yang sudah saya patenkan. Itu bisa dibuka di internet.”
Indonesia


Secara sederhana, ilmu tentang elektro yang pernah ditekuni selama belajar, coba dikembangkan oleh Om Liem. Dalam sistem gelombang radio atau sinyal, misalnya, ketika dipancarkan, ia dapat ditangkap oleh radar, kemudian dianalisis untuk mengetahui lokasi bahkan jenis benda itu. Meski sinyal yang diterima relatif lemah, radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal itu.


”Itu sebabnya negeri sebesar Indonesia, yang terdiri dari banyak pulau, memerlukan radar yang banyak dan canggih guna mendeteksi apa pun yang berseliweran di udara dan di laut. Mata telanjang mungkin tidak bisa melihat, apalagi dengan teknologi yang semakin canggih, pesawat bisa melintas tanpa meninggalkan suara. Semua itu bisa dideteksi agar Indonesia aman,” tambah Liem.


Akan tetapi, berbicara mengenai Indonesia, Liem lebih banyak diingatkan dengan sejumlah kawan lama yang sudah sekian puluh tahun berpisah. ”Tiba-tiba saja saya teringat teman-teman lama, seperti Soewarso Martosuwignyo, Krisno Sutji, dan lainnya. Saya tidak tahu, mungkinkah saya bertemu mereka lagi?” ujarnya sambil menerawang jauh melalui jendela kaca di perpustakaan pribadinya. (Tonny D Widiastono, Kompas, Selasa, 29 Juli 2008)

selanjutnya......
 
berita © 2009 Im.cank Style Template Design By cank And cank
Publisher : Im.cank bandmagz/